Pengertian
Ergonomi
Ergonomi yaitu ilmu
yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka.
Ergonomi berasal dari kata Yunani ergon
yang artinya kerja dan nomos yang
berarti aturan, secara keseluruhan ergonomi berarti aturan yang berkaitan
dengan kerja, sasaran penelitian ergonomi adalah manusia pada saat bekerja
dalam lingkungannya.
Beberapa beberapa definisi serta pengertian mengenai
ergonomi dapat dilihat pada poin-poin berikut ini :
·
Ergonomi merupakan kajian interaksi antara manusia
dan mesin, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Tujuannya adalah untuk
meningkatkan kinerja sistem secara keseluruhan (Bridger,2009)
·
B. W. Jastzerbowski, seorang ilmuan polandia,
pada 1857 melopori penggunaan kata ergonomi, yang dalam bahasa yunani ergos berarti “kerja” sedangkan nomos adalah “kajian (atas)” atau
“hukum-hukum” (karwowski, 2006; Konz dan Jhonson, 2008). Pada akhir 1949,
K.F.H. Murrel memperkenalkan kata ergonomics,
yang kemudian menjadi populer sebagai suatu disipilin.
·
Ergonomi merupakan suatu ilmu antar disiplin,
yang mengkaji interaksi antara manusia dan objek yang digunakan (pulat, 1997).
·
Ergonomi merupakan aplikasi prinsip-prinsip
ilmiah, metode, dan data yang diperoleh dari beragam displin yang ditunjukan
dalam pengembangan suatu sistem rekayasa, dimana manusia memiliki peran yang
signifikan (Kroemer et al., 2004).
·
Ergonomics (or human factor) is the scientific discipline concerned with the understanding of
interaction among humans and other elements of a system, and the profession
that applies theory, other principles, data, and methode to design in order to
optimize human well-being and overall system performance (international
ergonomis association).
Dengan demikian, pada
dasarnya ergonomi adalah ilmu yang mempelajari berbagai aspek dan karakteristik
manusia (kemampuan, kelebihan, keterbatasan, dan lain-lain) yang relevan dalam
konteks kerja, serta memanfaatkan informasi yang diperoleh dalam upaya
merancang produk, mesin, alat, lingkungan, serta sistem kerja terbaik. Tujuanya
adalah tercapainya sistem kerja yang produktif dan kualitas kerja yang terbaik,
disertai dengan kemudahan, kenyaman, dan efesiensi kerja, tanpa mengabaikan kesehatan
dan keselamatan kerja
Prinsip Ergonomi
Prinsip
ergonomi adalah pedoman dalam menerapkan ergonomi ditempat kerja, dalam prinsip
itu terdapat 12 prinsip yaitu : (Macleod, 1999).
1. Bekerja
dalam posisi atau postur normal
2. Mengurangi
beban berlebihan
3. Menempatkan
peralatan agar selalu dalam jangkauan
4. Bekerja
sesuai dengan ketinggian dimensi tubuh
5. Mengurangi
gerakan berulang dan berlebih
6. Minimalisasi
gerak statis
7. Minimalisasi
titik beban
8. Mencangkup
jarak ruang
9. Menciptakan
lingkungan kerja yang nyaman
10. Melakukan
gerakan, olahraga dan peregangan saat bekerja
11. Membuat
agar display dan contoh mudah dimengerti
12. Mengurangi
stress
Konsep Keseimbangan Ergonomi
Ergonomi
merupakan suatu ilmu, seni dan teknologi yang berupaya untuk menyerasikan alat,
cara dan lingkungan kerja terhadap kemampuan, kebolehan dan segala keterbatasan
manusia, sehingga manusia dapat berkarya secara optimal tanpa pengaruh buruk
dari pekerjaannya. Dari sudut pandang ergonomi, antara tuntutan tugas dengan
kapasitas kerja harus selalu dalam garis keseimbangan sehingga dicapai
performansi kerja yang tinggi. Dengan kata lain, tuntutan tugas pekerjaan tidak
boleh terlalu rendah (underload) dan juga tidak boleh terlalu berlebihan (overload).
Karena keduanya, baik underload dan overload
akan menyebabkan stress. Konsep keseimbangan antara kapasitas kerja dengan
tuntutan tugas tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar Bagan Konsep Dasar Dalam Ergonomi
Sumber : (Manuaba, 2000)
Keterangan
gambar :
·
Kemampuan Kerja
Kemampuan
seseorang sangat ditentukan oleh :
1. Personal Capacity
(Karakteristik Pribadi), meliputi faktor usia, jenis kelamin, antopometri,
pendidikan, pengalaman, status sosial, agama dan kepercayaan, kesegaran tubuh
dan sebagainya
2. Physiological Capacity
(kamampuan fisiologis), meliputi kemampuan daya tahan kardiovaskuler, syaraf
otot, panca idra, dan sebagainya
3. Psycological Capacity
(kemampuan psikologis), berhubungan dengan kemampuan mental, waktu reaksi,
kemampuan adaptasi, stabilitas emosi, dan sebagainya
4. Beomecanical Capacity
(kemampuan biomekanik), berkaitan dengan kemampuan dan daya tahan sendi dan
persendian, tendon dan jaringan tulang
·
Tuntutan Tugas
Tuntutan
Tugas pekerjaan atau aktifitas tergantung pada :
1. Task and material characteristic
(karakteristik-karakteristik tugas dan material), ditentukan oleh karakteristik
peralatan dan mesin, tipe kecepatan dan irama kerja dan sebagainya
2. Organisation characteristic
(karakteristik organisasi), berhubungan dengan jam kerja dan jam istirahat,
kerja malam dan bergilir, cuty dan libur, manajemen dan sebagainya
3. Environtal characteristic
(karakteristik lingkungan), berkaitan dengan manusia teman setugas, suhu dan
kelembapan, bising dan getaran, penerangan, sosio-budaya, tabu, norma, adat dan
kebiasaan, bahan-bahan pencemar dan sebagainya
·
Performa
Performa
atau tampilan seseorang tergantung kepada rasio besarnya tuntutan tugas dengan
besarnya kemampuan yang bersangkuatan. Dengan demikian :
1. Bila
rasio tugas lebih besar dari pada kemampuan seseoarang atau kapasitas kerjanya,
maka akan terjadi tampilan akhir berupa ketidak nyamanan, over stress, kelelahan, kecelakaan, cidera, rasa sakit, penyakit
dan tidak produktif
2. Sebaliknya
bila tuntutan tugas lebih rendah dari kemampuan seseoarang atau kapasitas
kerjanya, maka akan terjadi penampilan akhir berupa, under stress, kebosanan,
kejenuhan, kelesuan, sakit, dan tidak produktif
3. Agar
penampilan menjadi optimal maka perlu adanya keseimbangan dinamis antara
tuntutan tugas dengan kemampuan yang dimiliki sehingga tercapai kondisi lingkungan
yang sehat, aman, nyaman dan produktif
Dapat
disimpulkan bahwa keseimbangan ergonomi menggambarkan antara tuntutan tugas
dengan kapasitas kerja berada pada satu jalur yang harus ada kesesuaian
dianatar keduanya dengan tujuan menghasilkan performa kerja yang tinggi.
Daftar Pustaka
Iridiastadi
Hardiyanto, dan Yassierly. 2014. Ergonomi
Suatu pengantar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Joe,
2011, Ergonomi, http://joe-proudly-present.blogspot.co.id/2011/11/
ergonomi.html. Diakses Pada Tanggal 06 Nopember 2015
Purnomo
Bayu Gilang, 2012, Pengertian Ergonomi,http://purnama-bgp
.blogspot.co.id/2012/12/pengertian-ergonomi. html. Diakses Pada
tanggal 06 Nopember 2015
Ridley
John. 2006. Kesehatan dan Keselamatan
Kerja Edisi Ketiga. Jakarta : Erlangga