Jumat, 13 Mei 2016

Pengertian Ergonomi


Pengertian Ergonomi

Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka. Ergonomi berasal dari kata Yunani ergon yang artinya kerja dan nomos yang berarti aturan, secara keseluruhan ergonomi berarti aturan yang berkaitan dengan kerja, sasaran penelitian ergonomi adalah manusia pada saat bekerja dalam lingkungannya.

Beberapa beberapa definisi serta pengertian mengenai ergonomi dapat dilihat pada poin-poin berikut ini :
·         Ergonomi merupakan kajian interaksi antara manusia dan mesin, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kinerja sistem secara keseluruhan (Bridger,2009)
·         B. W. Jastzerbowski, seorang ilmuan polandia, pada 1857 melopori penggunaan kata ergonomi, yang dalam bahasa yunani ergos berarti “kerja” sedangkan nomos adalah “kajian (atas)” atau “hukum-hukum” (karwowski, 2006; Konz dan Jhonson, 2008). Pada akhir 1949, K.F.H. Murrel memperkenalkan kata ergonomics, yang kemudian menjadi populer sebagai suatu disipilin.
·         Ergonomi merupakan suatu ilmu antar disiplin, yang mengkaji interaksi antara manusia dan objek yang digunakan (pulat, 1997).
·         Ergonomi merupakan aplikasi prinsip-prinsip ilmiah, metode, dan data yang diperoleh dari beragam displin yang ditunjukan dalam pengembangan suatu sistem rekayasa, dimana manusia memiliki peran yang signifikan (Kroemer et al., 2004).
·         Ergonomics (or human factor) is the scientific discipline concerned with the understanding of interaction among humans and other elements of a system, and the profession that applies theory, other principles, data, and methode to design in order to optimize human well-being and overall system performance (international ergonomis association).
Dengan demikian, pada dasarnya ergonomi adalah ilmu yang mempelajari berbagai aspek dan karakteristik manusia (kemampuan, kelebihan, keterbatasan, dan lain-lain) yang relevan dalam konteks kerja, serta memanfaatkan informasi yang diperoleh dalam upaya merancang produk, mesin, alat, lingkungan, serta sistem kerja terbaik. Tujuanya adalah tercapainya sistem kerja yang produktif dan kualitas kerja yang terbaik, disertai dengan kemudahan, kenyaman, dan efesiensi kerja, tanpa mengabaikan kesehatan dan keselamatan kerja

Prinsip Ergonomi
Prinsip ergonomi adalah pedoman dalam menerapkan ergonomi ditempat kerja, dalam prinsip itu terdapat 12 prinsip yaitu : (Macleod, 1999).
1.    Bekerja dalam posisi atau postur normal
2.    Mengurangi beban berlebihan
3.    Menempatkan peralatan agar selalu dalam jangkauan
4.    Bekerja sesuai dengan ketinggian dimensi tubuh
5.    Mengurangi gerakan berulang dan berlebih
6.    Minimalisasi gerak statis
7.    Minimalisasi titik beban
8.    Mencangkup jarak ruang
9.    Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman
10.  Melakukan gerakan, olahraga dan peregangan saat bekerja
11.  Membuat agar display dan contoh mudah dimengerti
12.  Mengurangi stress
Konsep Keseimbangan Ergonomi
Ergonomi merupakan suatu ilmu, seni dan teknologi yang berupaya untuk menyerasikan alat, cara dan lingkungan kerja terhadap kemampuan, kebolehan dan segala keterbatasan manusia, sehingga manusia dapat berkarya secara optimal tanpa pengaruh buruk dari pekerjaannya. Dari sudut pandang ergonomi, antara tuntutan tugas dengan kapasitas kerja harus selalu dalam garis keseimbangan sehingga dicapai performansi kerja yang tinggi. Dengan kata lain, tuntutan tugas pekerjaan tidak boleh terlalu rendah (underload) dan juga tidak boleh terlalu berlebihan (overload). Karena  keduanya, baik underload dan overload akan menyebabkan stress. Konsep keseimbangan antara kapasitas kerja dengan tuntutan tugas tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar Bagan Konsep Dasar Dalam Ergonomi
Sumber : (Manuaba, 2000)

Keterangan gambar :
·         Kemampuan Kerja
Kemampuan seseorang sangat ditentukan oleh :
1.    Personal Capacity (Karakteristik Pribadi), meliputi faktor usia, jenis kelamin, antopometri, pendidikan, pengalaman, status sosial, agama dan kepercayaan, kesegaran tubuh dan sebagainya
2.    Physiological Capacity (kamampuan fisiologis), meliputi kemampuan daya tahan kardiovaskuler, syaraf otot, panca idra, dan sebagainya
3.    Psycological Capacity (kemampuan psikologis), berhubungan dengan kemampuan mental, waktu reaksi, kemampuan adaptasi, stabilitas emosi, dan sebagainya
4.    Beomecanical Capacity (kemampuan biomekanik), berkaitan dengan kemampuan dan daya tahan sendi dan persendian, tendon dan jaringan tulang
·         Tuntutan Tugas
Tuntutan Tugas pekerjaan atau aktifitas tergantung pada :
1.    Task and material characteristic (karakteristik-karakteristik tugas dan material), ditentukan oleh karakteristik peralatan dan mesin, tipe kecepatan dan irama kerja dan sebagainya
2.    Organisation characteristic (karakteristik organisasi), berhubungan dengan jam kerja dan jam istirahat, kerja malam dan bergilir, cuty dan libur, manajemen dan sebagainya
3.    Environtal characteristic (karakteristik lingkungan), berkaitan dengan manusia teman setugas, suhu dan kelembapan, bising dan getaran, penerangan, sosio-budaya, tabu, norma, adat dan kebiasaan, bahan-bahan pencemar dan sebagainya
·         Performa
Performa atau tampilan seseorang tergantung kepada rasio besarnya tuntutan tugas dengan besarnya kemampuan yang bersangkuatan. Dengan demikian :
1.    Bila rasio tugas lebih besar dari pada kemampuan seseoarang atau kapasitas kerjanya, maka akan terjadi tampilan akhir berupa ketidak nyamanan, over stress, kelelahan, kecelakaan, cidera, rasa sakit, penyakit dan tidak produktif
2.    Sebaliknya bila tuntutan tugas lebih rendah dari kemampuan seseoarang atau kapasitas kerjanya, maka akan terjadi penampilan akhir berupa, under stress, kebosanan, kejenuhan, kelesuan, sakit, dan tidak produktif
3.    Agar penampilan menjadi optimal maka perlu adanya keseimbangan dinamis antara tuntutan tugas dengan kemampuan yang dimiliki sehingga tercapai kondisi lingkungan yang sehat, aman, nyaman dan produktif
Dapat disimpulkan bahwa keseimbangan ergonomi menggambarkan antara tuntutan tugas dengan kapasitas kerja berada pada satu jalur yang harus ada kesesuaian dianatar keduanya dengan tujuan menghasilkan performa kerja yang tinggi.

Daftar Pustaka
Iridiastadi Hardiyanto, dan Yassierly. 2014. Ergonomi Suatu pengantar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Joe, 2011, Ergonomi, http://joe-proudly-present.blogspot.co.id/2011/11/ ergonomi.html. Diakses Pada Tanggal 06 Nopember 2015
Purnomo Bayu Gilang, 2012, Pengertian Ergonomi,http://purnama-bgp .blogspot.co.id/2012/12/pengertian-ergonomi. html. Diakses Pada tanggal 06 Nopember 2015
Ridley John. 2006. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Edisi Ketiga. Jakarta : Erlangga

Ads Inside Post